30 December 2008

Jadikan Pilihan Yang Sederhana

"Belasungkawa yang sedalam dalamnya bagi korban, keluarga korban dan rakyat Palestina serta Israel atas peristiwa pengeboman di Palestina beberapa hari yang lalu."

Sebuah serangan kembali dilancarkan israel ke daerah palestina. Serangan, yang ternyata tidak sebuah, disebut sebagai serangan balasan atas mortir Palestina yang menewaskan penduduk israel. Istilahnya hutang darah bayar darah, hutang nyawa bayar nyawa dan hutang mortir dibalas roket.

kalau soal sebab perang dan sebab mengapa juga tidak pernah berakhir dikawasan Palestina dan Israel mungkin lebih pinter rekan rekan dari jurusan Hubungan Internasional FISIP UNAIR untuk menjelaskan secara lebih menggigit. Hanya saja setiap orang boleh donk untuk punya presepsinya sendiri-sendiri dalam membaca setiap kejadian yang tak pernah henti-hentinya di suapkan kepada kita pagi, siang sampai sore oleh kotak ajaib bin televisi. Jadi meskipun mungkin tidak menggigit, seseorang tetap boleh memilih komentar atau sikap seperti apa yang akan diambil.

Itu juga termasuk boleh memilih sikap yang adem-adem aja setelah melihat pemberitaan beberapa hari terakhir mengenai Palestina dan Israel. Karena selain ada rasa jengah dan jenuh dengan berita yang sama seperti jaman masih di taman kanak-kanak dulu, mungkin ada pengaruh dari sebaris kalimat yang diucapkan Adnan Oktar sesaat setelah dijatuhi hukuman tiga tahun penjara. Kira-kira kalimatnya begini "Ada sesuatu kebaikan dalam segala hal." jadi singkat kata, kejadian yang menimpa rakyat Palestina, seburuk apapun itu, tetap saja memiliki sisi kebaikan yang mungkin tidak hanya untuk rakyat Palestina sendiri, tetapi juga kebaikan untuk insan manusia dibelahan dunia lain.

Bukan bermaksud tidak acuh terhadap penderitaan yang dialami oleh korban pengeboman tersebut. hanya ingin melihat kebaikan yang diberkahkan Tuhan melalui kejadian yang dikecam oleh hampir seluruh penghuni bumi. Sama seperti berkah terpilihnya Barack Obama sebagai presiden ke 44 Amerika Serikat, juga akan memiliki sisi negatif. Mungkin tidak hanya untuk Barack Obama sendiri tapi juga sisi negatif untuk insan dibelahan bumi yang lain.

Tetap tidak jadi masalah bila ada saudara-saudara kita yang tergabung dalam front pembela atau kelompok-kelompok solidaritas yang menyatakan siap diberangkatkan ke daerah konflik untuk memperjuangkan hak-hak korban serangan. Kan yang menjadi masalah "hanya" siapa yang memberangkatkan dan kapan, jangan lupa, di sekitar kita juga masih banyak yang memerlukan bantuan kita dalam memperjuangkan hak-haknya. Atau yang paling enak berangkat dengan keinginan sendiri menggunakan uang sendiri dan hanya diketahui oleh diri sendiri
, baik mulai pergi sampai pulangnya?

OK!! paragraph terakhir akan didedikasikan untuk opini yang mengatakan dengan nada datar dalam dan lancar.
"paling sampai aku punya anak yang juga kuliah kayak aku sekarang, perangnya nggak kelar-kelar. kebayang nggak berapa perbandingan jumlah manusia yang diuntungkan dan yang dirugikan dalam perang itu? banyak yang diuntungkan lho!!! termasuk kita-kita ini. Gimana nggak, manusia mana mau rugi bro. Kenapa kok masih perang kalo memang merugikan? kalo yang rugi banyak kok juga gak berhenti? manusia itu makluk ekonomi bro, inget!! mereka akan melakukan apa saja untuk tetap mendukung dan melangsungkan apa yang menurut kita bisa memberikan rasa kenyang, nyaman, aman dan girang..."