01 January 2009

Selamat Tahun (benar-benar) Baru?

Selamat Tahun Baru, mohon maaf lahir dan batin...

Ini posting pertama di tahun 2009, tapi sebenarnya sebelum ini sudah ngedit posting sebelumnya yang karena ngantuk kata-katanya jadi amburadul. Jadi secara yuridis berdasarkan waktu dan penanda serta substansi waktu penulisan, posting ini adalah tulisan pertama di tahun 2009. horee!!! tapi sayangnya secara fakta posting sebelum posting inilah yang terbit pertama tahun 2009 meskipun hanya hasil editan. Tetapi tetap harus memencet tombol terbitkan entri untuk blogger versi Indonesia atau publish untuk versi non Indonesia. Ini berarti yang pertama kali terbit pada tahun 2009 postng yang ini, yang sebelumnya, kompas, JawaPos atau Matahari???..

Kira-kira seperti ini muslihat yang dihadapkan kepada kita seperti yang dijelaskan di Al-Qur'an. Sebuah keadaan yang seakan-akan memindahkan kita dari satu ruang ke ruang yang lain, dari satu masa ke masa yang lain. Suatu gambaran yang seolah-olah penuh dinamika dan meletup sesaat mengalir seketika bergulat sembarang dan diam sejenak. Padhal sama seperti komputer yang sedang menipu kita dengan jutaan warna milyaran bentuk dan tujuh nada suar seperti itu benar-benar ada. siapa yang menyangka bahwa semua hanya dibentuk oleh 0 dan 1, berjalannya waktu juga hanya ditandai dengan pergantian siang dan malam. Pergantian antara matahari dan bulan.

Namun alasan demi memudahkan manusia dalam memenuhi kebutuhan untuk bisa tumbuh dan berkembang biak, disusunlah satuan-satuan waktu dan penanda-penandanya. Mulai dari matahari yang keberapa sejak gerhana, bulan yang keberapa sejak bulan purnama dan lain sebagainya. Itulah yang kadang-kadang menipu sudut pandang kita hingga menemui apa yang disebut terburu, kesusu, tidak sempat terlambat dan lain sebagainya.

Tetapi tidak salah juga kalau teringat dengan ungkapan "hari ini harus lebih baik dari hari kemarin" atau "masih ada kesempatan di lain waktu". Meskipun hal tersebut juga bisa dimaknai bahwa selama masih ada oksigen dan karbon dioksida yang mondar-mandir di lubang hidung, berarti masih berlaku 0 dan 1.

No comments: