29 July 2013

Konser Metalica : Tiket Untuk Tukang Tambal Ban

Sebuah konser musik dari dahulu kala memang bukan sekedar milik para penikmat musik belaka. Ia adalah milik masyarakat luas dengan berbagai kepentingan didalamnya. Sebagai ruang publik, konser musik seakan menjadi padang kurusetra bagi berbagai pihak, minimal bagi musik itu sendiri. Namun ternyata konser Metalica telah menyebar candu bagi khalayak lain diluar arena konser, bahkan sangat jauh diluar hingga suara musik dengan pengeras suara puluhan ribu watt sudah tak terdengar lagi.



Saya tidak tahu nama aslinya, saya hanya mengenalnya dengan panggilan Cak No. Dia adalah seorang tukang tambal ban yang melayankan jasanya didekat warung kopi depan gerbang masuk kampus B UNAIR. Keberadaan Cak No didekat warung kopi memberikan sedikit hiburan bagi para pelanggan warung dengan kebiasaannya memutar lagu menggunakan handphone. Berbeda dengan beberapa tukang tambal ban yang pernah saya temui sebelumnya, playlist Cak No bukan Sagita dengan beberapa biduannya atau deretan tangga lagu yang diputar di radio. Cak No sangat pemilih, bahkan untuk daftar putar yang dimainkan dari handphonnya. Ada jajaran hits Dewa jaman sembilan belas hingga tidak. Ada hits dari band generasi glamrock hingga pimprock macam Prodigy, KoRN dan lainnya. Dari lagu lagu tersebut kita tahu apa agama kedua Cak No. Rock menjadi agama musik Cak No, berkitab Black Album Metallica dan Nabinya Jimi Hendrix.

Rasanya tidak perlu usil dengan selera musik Cak No, karena saya juga kurang suka bila ada orang usil tentang selera musik saya. Tulisan ini hendak beropini tentang Konser Metallica yang rencananya akan dihelat di Jakarta Agustus tahun ini dan Cak No sebagai bagian dari umat rock sedunia tentu menganggap ini seperti kebaktian kebangunan rohani yang bintangnya adalah penulis garis besar ke-imanan rock. Metallica.

Tapi uang 400 ribu untuk harga tiket termurahnya, masih sangat mahal bagi Cak No. Dia tahu itu dan tidak merusak diri dengan berangan angan terlalu tinggi. Baginya suara James cukup terwakili dengan koran yang menulis berita tentang konser Metallica ini, Distorsi gitar Kirk tergantikan dengan obrolan pelanggan warung, yang mayoritas anak muda, tentang persiapan mereka untuk berangkat ke Jakarta menonton konser dan gebukan Ulrich bakal digantikan janji janji para pelanggan untuk menunjukan video konsernya nanti setelah kembali ke Surabaya.

Cak No hafal banyak lagu Metallica karena dia sangat memuja grup band itu. mungkin selama ini dia merasa sangat jauh dari pujaan hatinya itu. Dengan Konser ini dia sudah cukup merasa dekat. dan itu cukup baginya.

No comments: